The Iconic JDM : Mazda RX-7
Dalam rangka mengerjakan tugas kuliah, pada post
kali ini saya akan membahas mengenai salah satu generasi mobil legendaris
besutan Mazda, yup kita akan membahas generasi mobil Mazda RX-7. Mazda RX-7
merupakan mobil sport yang diproduksi oleh Mazda yang dimulai dari tahun 1978
hingga 2002. Generasi mobil ini menerapkan sistem FR (Front-engine,
Rear-wheel-drive) alias mesin yang teletak di bagian depan dan menggunakan
penggerak roda belakang. RX-7 sendiri terdiri dari tiga generasi, dimana setiap
generasinya menggunakan mesin wankel atau biasa disebut dengan mesin rotary.
Yaitu mesin yang dalam pembakarannya tidak menggunakan piston seperti pada umumnya, namun menggunakan rotor yang berputar. Nah, kaya gimana sih generasi Mazda RX-7 ini?
Ini dia penjelasannya.
Generasi Pertama (SA22CC/FB)
SA22C / FB (1978-1980) merupakan seri satu dari generasi pertama dari
RX-7 yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978 di Jepang. “SA22C” itu
sendiri berasal dari alphanumerics pertama dalam VIN (Vehicle
Identification Number). Mobil hasil karya desainer Matasaburo Maeda itu
memiliki keunggulan yang terdapat pada ukuran dan berat minimalnya, dengan
berbekal mesin rotary yang ringkas dan dipasang di belakang as roda depan
membuat mobil ini seimbang dalam bidang distribusi bobot depan dan belakang,
dan menyediakan pusat gravitasi yang rendah.
Kemudian pada bulan Mei 1980, Mazda memperkenalkan model
khusus untuk Amerika Utara yang dikenal sebagai model Leathersport (LS). Pada
dasarnya model ini merupakan model GS yang ditingkatkan dengan penambahan
lencana “LS” yang terdapat pada setiap pilar-B, garis-garis khusus pada bagian
luar, dan roda anodized emas. Selain itu yang menjadi pembeda dari edisi GS
yaitu pada bagian interior, dimana pada edisi khusus LS dilengkapi dengan jok
kulit berwarna coklat, stir berbalut kulit, shift knob berbalut kulit, sunroof
yang dapat dilepas, dan radio stereo AM/FM dengan 4 buah speaker beserta
antena. Model LS ini hanya tersedia dalam tiga warna eksterior yang berbeda,
yaitu Aurora White, Brillian Black, dan Solar Gold.
Seri 2 mulai diproduksi pada tahun 1981 hingga
1983. Beberapa hal yang menjadi pembeda pada seri sebelumnya yaitu terdapat pada
bagian bumper, sisi karet bodi, lampu belakang, dan bagian komponen engine
control. Mazda juga mengerluarkan opsi manual dengan empat percepatan dengan
tangki bensi yang lebih besar serta bentuk dashboard yang didesain
ulang. Dimana tongkat gigi dibuat lebih pendek dan dipasang lebih dekat ke
pengemudi. Pada seri ini mazda juga mengeluarkan paket GSL dimana dalam mobil
dilengkapi dengan four-wheel disc brake dan LSD (Limited Slip
Differential). Lalu ada juga seri 3 (1984-1985)
pada seri ini mazda memperkenalkan sub-model GSL yaitu GSL-SE yang memiliki
mesin injeksi 1.3L 13B RE-EGI yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 135hp
dengan torsi sebesar 180 N.m. Secara keseluruhan GSL-SE mirip dengan GSL yang
membedakan hanya rotor rem yang lebih besar dan suspensi yang lebih keras untuk
menstabilkan mobil pada kecepatan tinggi.
Generasi Kedua (FC)
Lanjut ke mazda RX-7 generasi kedua (FC). Generasi ini merupakan
generasi yang paling saya suka dari ketiganya. Pada generasi ini mazda membuat dua seri, seri pertama adalah seri 4 yang
diproduksi dari tahun 1986 hingga 1988 yang tersedia dengan dua model mesin,
yaitu NA (Naturally Aspirated) dengan mesin injeksi 13B-VDEI yang mampu
memproduksi tenaga sebesar 146 hp dan model Turbocharged (1987-1988) yang
dikenal sebagai Turbo II di pasar Amerika yang mampu memproduksi tenaga sebesar
182hp. Sedangkan seri kedua yaitu seri 5 yang diproduksi pada tahun 1989 hingga
1992, yang dimana mazda memperbarui sektor gaya dan sektor mesin, dengan rotor
yang lebih ringan dengan rasio kompresi yang lebih tinggi yaitu 9.7:1 untuk
model NA dan 9.0:1 untuk model turbo.
Pada generasi ini pula
Mazda membuat beberapa varian lainnya, seperti varian Convertible yang
diperkenalkan oleh Mazda tahun 1988 dengan berbekal mesin NA. Kemudian ada
varian “10th Anniversary RX-7” varian ini diperkenalkan oleh Mazda juga pada
tahun 1988 sebagai peringatan 10 tahun kelahiran RX-7 dan hanya diproduksi
sebanyak 1.500 unit saja. Varian ini diproduksi berdasarkan model RX-7 Turbo
II. Terakhir ada varian GTUs yang diproduksi pada tahun 1989 hingga 1990,
dimana model ini hadir dengan kaca jendela yang masih manual, tanpa wiper
belakang, dan sunroof serta AC yang dapat dipilih oleh pelanggan secara
opsional di dealer. Yang membuatnya istimewa adalah sistem rem depan sudah
menggunakan 4 piston, rotor rem belakang yang berventilasi, vehicle speed
sensing power steering, leather seat dengan model Turbo, stir mobil
berbalut kulit, dan roda 16”.
Generasi Ketiga (FD)
RX-7 generasi ketiga atau biasa disebut FD
memiliki kode sasis FD3S untuk Jepang dan JM1FD untuk Amerika Utara. Generasi
ini merupkan generasi RX-7 terakhir sebelum mazda meluncurkan generasi
selanjutnya, Mazda RX-8. Mesin yang digunakan pada mobil ini adalah 13B-REW yang
dimana mesin tersebut pertama kalinya diproduksi secara masal dengan sequential
twin-turbocharger untuk sektor ekspor dari Jepang. Mesin itu sendiri mampu
meningkatkan daya hingga 255PS (188kW; 252hp) pada tahun 1993 hingga 280PS
(206kW, 276hp) pada saat akhir produksinya di Jepang pada tahun 2002. Meski di
jalur lurus Mazda RX-7 FD tidak secepat para pesaing pada masanya, Mazda RX-7
FD ini memiliki kelibihan dari sektor handling, cengkraman, pengereman, serta
perpindahan gigi yang baik. Hal menarik dari dari RX-7 ini yaitu terletak pada
suara mesinya yang sangat khas. Putaran rotor dari mesin rotary memberikan
keunikan tersendiri untuk karakter suara RX-7.
Pada generasi ini
Mazda membagi nya menjadi tiga seri. Seri pertama yaitu seri 6 (1992-1995)
dimana pada masa peredarannya di Jepang mazda mengeluarkan beberapa varian,
diantaranya Tipe S, base model, Tipe R, lightweight sports model,
Tipe RZ, Tipe RB, A-Spec dan touring X, yang dimana berbekal transmisi otomatis
4 kecepatan. Untuk powernya sendiri seri ini dibekali 255PS (188kW; 252hp) dan
294 N.m (217 lb.ft). Seri berikutnya yaitu seri 7 (1996-1998) dimana pada seri
ini Mazda menambahkan beberapa hp pada mobil yang bertransmisi manual karena
perubahan akan terasa apabila diatas 7000rpm. Oh ya, semua seri 7 hanya
diproduksi dalam konfigurasi stir kanan. Seri terakhir adalah seri 8
(1998-2002), dimana seri ini hanya tersedia di pasar Jepang. Perubahan yang
dilakukan juga cukup banyak mulai dari sektor interior seperti jok, stir, dan instrument
cluster hingga sektor mesin dimana mazda melakukan penyesuaian pada
model-model tertentu, yaitu dengan dengan tiga tingkat kecepatan (255 PS untuk
mobil bertransmisi otomatis, 265PS untuk tipe RB, dan 280PS untuk top-of-the-line
sporting models)
Pada pertengahan 90-an,
krisis ekonomi mengakibatkan pasar mobil sport global dan Amerika mengalami
kemunduran sehingga terjadi pergantian trend konsumen mobil yang lebih mengarah
kepada SUV. Hal itulah yang mengakibatkan ekspor RX-7 menjadi terhenti (sama
halnya dengan para pesaingnya). Namun RX-7 masih dijual dan dikembangkan di
negara kelahirannya, Jepang hingga akhir 2002 dimana ketika itu diberlakukan
peraturan baru mengenai emisi yang akhirnya menghentikan penjualan RX-7.
Itu dia pembahasan
singkat mengenai salah satu generasi Mazda, RX-7. Memang dalam penulisan masih
ada kekurangan, namun mohon dimaafkan hahaha. Sekian dari saya, terima kasih
telah membaca di blog ini, bye!
Comments
Post a Comment